Satu hari sebelumnya, usai pihak UNHCR membagikan kartu tanda pengungsi, sebanyak 16 orang kabur tanda jejak, dan pagi tadi, Sabtu, sebanyak 27 orang pengungsi Rohingya kembali kabur. Kini tak satupun pengungsi yang tersisa di penampungan.
Sementara itu, Arsil, Kabid Trantin Satpol PP Kabupaten Aceh Barat mengatakan, pihaknya sangat kaget saat memeriksa tenda pengungsi sudah tidak menemukan satu pengungsi.
“Jam setengah tujuh pagi, saat kami cek ke dalam tenda, sudah tidak ada satu lagi pengungsi Rohingya, yang ada cuma tumpulan pakaian kotor,” kata Arsil.
Menurut Arsil, saat petugas melakukan patroli hingga jam 2 malam para pengungsi masih ada namun tadi pagi sudah hilang.
Arsil menduga para pengungsi tersebut kabur saat menjelang subuh, dimana di waktu tersebut hujan sangat lebat mengguyur wilayah setempat.
“Kami menduga mereka kabur saat menjelang subuh, saat hujan lebat, petugas pun mungkin lelah dan istirahat,” sebut Arsil.
Sambung Arsil, meski seluruh pengungsi Rohingya sudah kabur, namun pihaknya tidak ada wewenang untuk memburu para pengungsi tersebut, sebab tugas mereka cuma menjaga para pengungsi di dalam komplek kantor bupati. “Tugas kita hanya dalam pagar kantor bupati, di luar itu kita tidak bisa apa-apa,” pungkasnya